Ibu Rahmatia

Selasa, 03 April 2012

KIMIA

BERKENALAN DENGAN ILMU KIMIA

1.1   Ruang Lingkup Ilmu Kimia
Definisi :
Ø  Secara singkat, Ilmu Kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain.
Ø  Secara lengkap, Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang :
a. Susunan materi      =       mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen tersebut.
Struktur materi    =       mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan.
b. Sifat materi = mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh : susunan dan struktur dari materi tersebut.
c. Perubahan materi = meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru).
d. Energi yang menyertai perubahan materi =         menyangkut banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu.

Ø  Ilmu Kimia dikembangkan oleh para ahli kimia untuk menjawab pertanyaan “apa” dan “mengapatentang sifat materi yang ada di alam.
Ø  Pengetahuan yang lahir dari upaya untuk menjawab pertanyaan “apa” merupakan suatu fakta yaitu : sifat-sifat materi yang diamati sama oleh setiap orang akan menghasilkan Pengetahuan Deskriptif.
Ø  Pengetahuan yang lahir dari upaya untuk menjawab pertanyaan “mengapa” suatu materi memiliki sifat tertentu akan menghasilkan Pengetahuan Teoritis.


v  Skema bagaimana Ilmu Kimia dikembangkan :


 

                                                Mengamati
Rounded Rectangle: Pengetahuan KimiaRounded Rectangle: Para ahli Kimia                                                Menggolongkan
                                                Menafsirkan data                                              
                                                Menarik kesimpulan umum
                                                Merancang dan melakukan eksperimen
                                                Menciptakan teori
1.2 Manfaat Mempelajari Ilmu Kimia
Meliputi :
  1. Pemahaman kita menjadi lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung di dalamnya.
  2. Mempunyai kemampuan untuk mengolah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna bagi manusia.
  3. Membantu kita dalam rangka pembentukan sikap.

·         Secara khusus, ilmu kimia mempunyai peranan sangat penting dalam bidang : kesehatan, pertanian, peternakan, hukum, biologi, arsitektur dan geologi. (Sebutkan peranan ilmu kimia dalam bidang-bidang tersebut!)

·         Dibalik sumbangannya yang besar bagi kehidupan kita, secara jujur harus diakui bahwa perkembangan ilmu kimia juga memberikan dampak negatif bagi kehidupan manusia. (Sebutkan contohnya!)

1.3 Cabang-Cabang Ilmu Kimia
Meliputi :
1)       Kimia Analisis
= mempelajari tentang analisis bahan-bahan kimia yang terdapat dalam suatu produk.
2)       Kimia Fisik
= fokus kajiannya berupa penentuan energi yang menyertai terjadinya reaksi kimia, sifat fisis zat serta perubahan senyawa kimia.
3)       Kimia Organik
= mempelajari bahan-bahan kimia yang terdapat dalam makhluk hidup.
4)       Kimia Anorganik
= kebalikan dari kimia organik; mempelajari benda mati.
5)       Kimia Lingkungan
= mempelajari tentang segala sesuatu yang terjadi di lingkungan, terutama yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan dan cara penanggulangannya.
6)       Kimia Inti ( Radiokimia )
= mempelajari zat-zat radioaktif.
7)       Biokimia
= cabang ilmu kimia yang sangat erat kaitannya dengan ilmu biologi.
8)       Kimia Pangan
= mempelajari bagaimana cara meningkatkan mutu bahan pangan.
9)       Kimia Farmasi
= fokus kajiannya berupa penelitian dan pengembangan bahan-bahan yang mengandung obat.

1.4 Perkembangan Ilmu Kimia
1)       Sekitar tahun 3500 SM, di Mesir Kuno sudah mempraktekkan reaksi kimia (misal : cara membuat anggur, pengawetan mayat).
2)       Pada abad ke-4 SM, para filosofis Yunani yaitu Democritus dan Aristoteles mencoba memahami hakekat materi.
o   Menurut Democritus =          setiap materi terdiri dari partikel kecil yang disebut atom.
o   Menurut Aristoteles  =          materi terbentuk dari 4 jenis unsur yaitu : tanah, air, udara dan api.
3)       Abad pertengahan (tahun 500-1600), yang dipelopori oleh para ahli kimia Arab dan Persia.
§  Kimia lebih mengarah ke segi praktis. Dihasilkan berbagai jenis zat seperti : alkohol, arsen, zink asam iodida, asam sulfat dan asam nitrat.
§  Nama ilmu kimia lahir, dari kata dalam bahasa Arab (al-kimiya = perubahan materi) oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778).
4)       Abad ke-18, muncul istilah Kimia Modern. Dipelopori oleh ahli kimia Perancis Antoine Laurent Lavoisier (tahun 1743-1794) yang berhasil mengemukakan hukum kekekalan massa.
5)       Tahun 1803, seorang ahli kimia Inggris bernama John Dalton (tahun 1766-1844) mengajukan teori atom untuk pertama kalinya. Sejak itu, ilmu kimia terus berkembang pesat hingga saat ini.

1.5 Pengenalan Laboratorium
Laboratorium   = suatu tempat bagi seorang praktikan untuk melakukan percobaan.
Praktikan       = orang yang melakukan percobaan / praktikum.

Ø  Bahan Kimia
Jenis bahan kimia berdasarkan sifatnya :
a)       mudah meledak (explosive)
b)       pengoksidasi (oxidizing)
c)       karsinogenik (carcinogenic : memicu timbulnya sel kanker)
d)       berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
e)       mudah menyala (flammable)
f)        beracun (toxic)
g)       korosif (corrosive)
h)       menyebabkan iritasi (irritant)

v  Persiapan kerja di laboratorium :
1.       Merencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum
2.      Menggunakan peralatan kerja (kacamata, jas praktikum, sarung tangan dan sepatu tertutup)
3.       Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan mengikat rambutnya
4.       Dilarang makan, minum dan merokok
5.       Menjaga kebersihan meja praktikum dan lingkungan laboratorium
6.      Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama sehabis praktikum
7.       Bila kulit terkena bahan kimia, jangan digaruk agar tidak menyebar
8.      Memastikan bahwa kran gas tidak bocor sewaktu hendak menggunakan bunsen
9.      Pastikan bahwa kran air selalu dalam keadaan tertutup sebelum dan sesudah melakukan praktikum

1.6 Teknik Bekerja di Laboratorium
o   Penanganan terhadap bahan kimia :
a)       Menghindari kontak langsung dengan bahan kimia
b)       Menghindari untuk mencium langsung uap bahan kimia
c)       Menggunakan sarung tangan

o   Jika ingin memindahkan bahan kimia :
a)       Membaca label bahan kimia (minimal 2 kali)
b)       Memindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan
c)       Tidak menggunakan secara berlebihan
d)       Jika ada sisa, jangan mengembalikan bahan kimia ke dalam botol semula untuk mencegah kontaminasi
e)       Menggunakan alat yang tidak bersifat korosif untuk memindahkan bahan kimia padat
f)        Untuk bahan kimia cair, pindahkan secara hati-hati agar tidak tumpah


o   Jika terkena bahan kimia :
a)       Bersikap tenang dan jangan panik
b)       Meminta bantuan teman yang ada di dekat Anda
c)      Membersihkan bagian yang mengalami kontak langsung (dicuci dengan air bersih)
d)       Jangan menggaruk kulit yang terkena bahan kimia
e)       Menuju ke tempat yang cukup oksigen
f)        Menghubungi paramedis secepatnya

o   Masalah penanganan limbah bahan kimia :
a)       Limbah berupa zat organik harus dibuang terpisah agar dapat didaur ulang
b)       Limbah cair yang tidak berbahaya dapat langsung dibuang tetapi harus diencerkan dulu dengan menggunakan air secukupnya
c)       Limbah cair yang tidak larut dalam air dan limbah beracun harus dikumpulkan dalam botol penampung dan diberi label
d)       Limbah padat harus dibuang terpisah karena dapat menyumbat saluran air
e)       Sabun, deterjen dan cairan yang tidak berbahaya dalam air dapat langsung dibuang melalui saluran air kotor dan dibilas dengan air secukupnya
f)        Gunakan zat / bahan  kimia secukupnya

PENGGOLONGAN MATERI


Skema Klasifikasi Materi
( berdasarkan komposisi kimia )


 






  I.      Zat Tunggal ( Zat Murni )
ü  Zat tunggal adalah suatu zat yang komposisinya terdiri atas zat-zat dengan sifat kimia yang sama.
ü  Zat tunggal (zat murni) terdiri dari sejenis materi.
Contohnya : karbon, belerang, oksigen, air, alkohol

A.                  UNSUR
·         Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi secara kimia menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana.
·         Unsur merupakan zat tunggal yang paling sederhana dari materi.
Contohnya : H, C, N, P, Fe, Au, Mg

o   Lambang Unsur ( Lambang Atom )
Menurut Jons Jakob Berzelius (Swedia) :
Ø  Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf yaitu huruf awal dari nama Latin unsur yang bersangkutan dan ditulis dengan huruf besar / kapital.
Ø  Unsur yang mempunyai huruf awal yang sama, lambangnya dibedakan dengan menambahkan satu huruf lain dari nama Latin unsur tersebut; yang ditulis dengan huruf kecil.
Contohnya : Perhatikan Lampiran 2 Buku Paket Kimia!

B.                  SENYAWA
v  Senyawa terbentuk oleh perikatan kimia dari dua atau lebih jenis unsur.
v  Sifat suatu senyawa berbeda dengan sifat unsur penyusunnya.
Contohnya : senyawa H2O(l) dan NaCl(s)

II.      Campuran
Campuran adalah materi yang terdiri atas 2 (dua) atau lebih zat dan masih mempunyai sifat zat asalnya.
Contohnya : larutan garam, air lumpur, santan
ü  Permasalahan : Apa perbedaan bersenyawa dengan bercampur?

Partikel Dasar Penyusun Materi
Dapat berupa :
1)       Atom
ü  Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat-sifat unsur itu
ü  Atom suatu unsur diberi lambang sama dengan lambang unsur tersebut
ü  Contoh : Na, Mg, Ba, Ca, Fe

2)       Molekul
§  Molekul adalah partikel netral yang terdiri dari 2 atau lebih atom, baik atom sejenis maupun atom yang berbeda.
§  Molekul yang terdiri dari sejenis atom disebut  Molekul Unsur
§  Molekul yang terdiri dari atom-atom yang berbeda disebut Molekul Senyawa
§  Contoh : H2O; CO2; H2SO4

3)       Ion
Ø  Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik
Ø  Ion yang bermuatan positif disebut Kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut Anion
Ø  Ion yang terdiri dari 1 atom disebut Ion Tunggal ( monoatom ), sedangkan ion yang terdiri dari 2 atau lebih atom disebut Ion Poliatom
Ø  Contoh :
Kation Tunggal : Na+, K+
Kation Poliatom : NH4+ , H3O+
Anion Tunggal : Cl-, S2-
Anion Poliatom : NO3-, OH-

Partikel Unsur ( bisa berupa atom ; bisa berupa molekul )
a.       Pada umumnya, setiap unsur termasuk unsur logam mempunyai partikel berupa Atom
b.       Hanya beberapa unsur non logam yang partikelnya berupa Molekul ( contoh hidrogen H2 ; fosforus P4 ; belerang S8 )
c.       Molekul yang terdiri atas 2 atom disebut Molekul Diatomik ( contoh molekul hidrogen, nitrogen )
d.       Molekul yang terdiri atas lebih dari 2 atom disebut Molekul Poliatomik ( contoh molekul fosforus, belerang )

Partikel Senyawa ( bisa berupa molekul ; bisa berupa ion )
o   Dapat berupa Molekul ( disebut Senyawa Molekul ) atau Ion ( disebut Senyawa Ion )
o   Senyawa dari unsur logam termasuk senyawa ion, sedangkan senyawa dari unsur non logam termasuk senyawa molekul.
Contoh senyawa molekul : air ( H2O ) ; senyawa ion : Kalsium karbonat ( CaCO3 )

Rumus Kimia
Menyatakan jenis dan jumlah relatif atom yang menyusun suatu zat.
Dibedakan menjadi 3 :
a.       Rumus Molekul
Menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun molekul suatu zat
Contoh : rumus molekul air ( H2O )
b.      Rumus Kimia Senyawa Ion
Menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun suatu senyawa ion
Ciri khas senyawa ion adalah salah satu atom penyusun senyawa tersebut bersifat logam ( letaknya di depan )
Contoh : Mg(NO3)2 ; BaCl2 ; CuSO4 ; NaCl
c.       Rumus Empiris
Disebut juga Rumus Perbandingan; menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom dalam suatu senyawa
Contoh : Etuna dengan rumus molekul C2H2 dan mempunyai rumus empiris CH
Rumus kimia senyawa ion adalah rumus empiris
Contoh : garam dapur ( NaCl )


BAB 2
STRUKTUR ATOM

PARTIKEL MATERI
Bagian terkecil dari materi disebut partikel.
Beberapa pendapat tentang partikel materi :
1.       Menurut Democritus, pembagian materi bersifat diskontinyu ( jika suatu materi dibagi dan terus dibagi maka akhirnya diperoleh partikel terkecil yang sudah tidak dapat dibagi lagi = disebut Atom )
2.       Menurut Plato dan Aristoteles, pembagian materi bersifat kontinyu ( pembagian dapat berlanjut tanpa batas )

Postulat Dasar dari Teori Atom Dalton :
1)       Setiap materi terdiri atas partikel yang disebut atom
2)       Unsur adalah materi yang terdiri atas sejenis atom
3)       Atom suatu unsur adalah identik tetapi berbeda dengan atom unsur lain ( mempunyai massa yang berbeda )
4)       Senyawa adalah materi yang terdiri atas 2 atau lebih jenis atom dengan perbandingan tertentu
5)       Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dan tidak dapat diubah menjadi atom lain melalui reaksi kimia biasa. Reaksi kimia hanyalah penataan ulang ( reorganisasi ) atom-atom yang terlibat dalam reaksi tersebut

Kelemahan dari postulat teori Atom Dalton :
1)       Atom bukanlah sesuatu yang tak terbagi, melainkan terdiri dari partikel subatom
2)       Atom-atom dari unsur yang sama, dapat mempunyai massa yang berbeda ( disebut Isotop )
3)       Atom dari suatu unsur dapat diubah menjadi atom unsur lain melalui Reaksi Nuklir
4)       Beberapa unsur tidak terdiri dari atom-atom melainkan molekul-molekul

PERKEMBANGAN TEORI ATOM
1).  Model Atom Dalton
a)       Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.
b)       Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
c)      Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang sama, sedangkan atom unsur berbeda, berlainan dalam massa dan sifatnya.
d)       Senyawa terbentuk jika atom bergabung satu sama lain.
e)      Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-atom, sehingga tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia.
atom-dalton
Gambar Model Atom Dalton



Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
1.       Hukum Kekekalan Massa ( hukum Lavoisier )    :
massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
2.       Hukum Perbandingan Tetap ( hukum Proust )   :
perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.

Kelemahan Model Atom Dalton :
1)       Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain
2)       Tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi
3)       Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan
4)       Menurut teori atom Dalton nomor 5, tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia. Kini ternyata dengan reaksi kimia nuklir, suatu atom dapat berubah menjadi atom lain.

Contoh :
                                

2).  Model Atom Thomson
Setelah ditemukannya elektron oleh J.J Thomson, disusunlah model atom Thomson yang merupakan penyempurnaan dari model atom Dalton. Menurut Thomson :
a)       Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron (bagaikan kismis dalam roti kismis)
b)       Atom bersifat netral, yaitu muatan positif dan muatan negatif jumlahnya sama
atom thomson
Gambar Model Atom Thomson

3).  Model Atom Rutherford
a)       Rutherford menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom yang bermuatan positif, berukuran lebih kecil daripada ukuran atom tetapi massa atom hampir seluruhnya berasal dari massa intinya.
b)       Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan berada pada pusat atom serta elektron bergerak melintasi inti (seperti planet dalam tata surya).
c)       Atom bersifat netral.
d)       Jari-jari inti atom dan jari-jari atom sudah dapat ditentukan.

Kelemahan Model Atom Rutherford :
Ø  Ketidakmampuan untuk menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti atom akibat gaya tarik elektrostatis inti terhadap elektron.
Ø  Menurut teori Maxwell, jika elektron sebagai partikel bermuatan mengitari inti yang memiliki muatan yang berlawanan maka lintasannya akan berbentuk spiral dan akan kehilangan tenaga/energi dalam bentuk radiasi sehingga akhirnya jatuh ke inti.
atom rutherford
Gambar Model Atom Rutherford


4).  Model Atom Niels Bohr
·         Model atomnya didasarkan pada teori kuantum untuk menjelaskan spektrum gas hidrogen.
·         Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya menempati tingkat-tingkat energi tertentu dalam atom.
Menurutnya :
a)       Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya beredar elektron-elektron yang bermuatan negatif.
b)       Elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang dikenal sebagai keadaan gerakan yang stasioner (tetap) yang selanjutnya disebut dengan tingkat energi utama (kulit elektron) yang dinyatakan dengan bilangan kuantum utama (n).
c)       Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energinya akan tetap sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan.
d)       Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah ke lintasan stasioner yang lebih tinggi jika menyerap energi. Sebaliknya, jika elektron berpindah dari lintasan stasioner yang lebih tinggi ke rendah terjadi pelepasan energi.
e)       Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron menempati tingkat energi terendah (disebut tingkat dasar = ground state).
atom niels bohr

Gambar Model Atom Niels Bohr

Kelemahan Model Atom Niels Bohr :
1.       Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang berelektron banyak.
2.       Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia.

5).  Model Atom Modern ( Mekanika Kuantum )
Dikembangkan berdasarkan teori mekanika kuantum yang disebut mekanika gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli :
a)       Louis Victor de Broglie
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan sebagai gelombang.


b)       Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai partikel dan gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang mengelilingi inti hanya dapat ditentukan dengan kemungkinan – kemungkinan saja.
c)       Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr)
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.

Teori tentang Model Atom Modern :
a)       Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron sedangkan elektron-elektron bergerak mengitari inti atom dan berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom.
b)       Orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
c)       Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.


 







Orbit                                                                        Orbital
Gambar Perbedaan antara orbit dan orbital untuk elektron

Ø  Orbital digambarkan sebagai awan elektron yaitu : bentuk-bentuk ruang dimana suatu elektron kemungkinan ditemukan.
Ø  Semakin rapat awan elektron maka semakin besar kemungkinan elektron ditemukan dan sebaliknya.


atom modern

Gambar Model atom Modern





PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM

Partikel
Notasi
Massa
Muatan
Sesungguhnya
Relatif thd proton
Sesungguhnya
Relatif thd proton
Proton
p
1,67 x 10-24 g
1 sma
1,6 x 10-19 C
+1
Neutron
n
1,67 x 10-24 g
1 sma
0
0
Elektron
e
9,11 x 10-28 g
 sma
-1,6 x 10-19 C
-1

Catatan : massa partikel dasar dinyatakan dalam satuan massa atom ( sma ).
1 sma = 1,66 x 10-24 gram

 
 



NOMOR ATOM
Ø  Menyatakan jumlah proton dalam atom.
Ø  Untuk atom netral, jumlah proton = jumlah elektron (nomor atom juga menyatakan jumlah elektron).
Ø  Diberi simbol huruf Z
Ø  Atom yang melepaskan elektron berubah menjadi ion positif, sebaliknya yang menerima elektron berubah menjadi ion negatif.
Contoh : 19K
Artinya …………..

NOMOR MASSA
v  Menunjukkan jumlah proton dan neutron dalam inti atom.
v  Proton dan neutron sebagai partikel penyusun inti atom disebut Nukleon.
v  Jumlah nukleon dalam atom suatu unsur dinyatakan sebagai Nomor Massa (diberi lambang huruf A), sehingga :
A    =  nomor massa
      =  jumlah proton ( p ) + jumlah neutron ( n )
A    =  p + n = Z + n
v  Penulisan atom tunggal dilengkapi dengan nomor atom di sebelah kiri bawah dan nomor massa di sebelah kiri atas dari lambang atom tersebut. Notasi semacam ini disebut dengan Nuklida.
 
Keterangan :
X  = lambang atom              A = nomor massa
Z  = nomor atom                 

Contoh :
SUSUNAN ION
v  Suatu atom dapat kehilangan/melepaskan elektron atau mendapat/menerima elektron tambahan.
v  Atom yang kehilangan/melepaskan elektron, akan menjadi ion positif (kation).
v  Atom yang mendapat/menerima elektron, akan menjadi ion negatif (anion).
v  Dalam suatu Ion, yang berubah hanyalah jumlah elektron saja, sedangkan jumlah proton dan neutronnya tetap.

Contoh :
Spesi
Proton
Elektron
Neutron
Atom Na
11
11
12
Ion
11
10
12
Ion
11
12
12

Rumus umum untuk menghitung jumlah proton, neutron dan elektron :
1).  Untuk nuklida atom netral :
 :      p = Z
e = Z
n = (A-Z)

2).  Untuk nuklida kation :
:       p = Z
e = Z – (+y)
n = (A-Z)

3).  Untuk nuklida anion :
:       p = Z
e = Z – (-y)
n = (A-Z)

ISOTOP, ISOBAR DAN ISOTON

1).  ISOTOP
Adalah atom-atom dari unsur yang sama (mempunyai nomor atom yang sama) tetapi berbeda nomor massanya.
Contoh :  ;   ; 

2).  ISOBAR
Adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi mempunyai nomor massa yang sama.
Contoh :  dengan

3).  ISOTON
Adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.
Contoh :  dengan
KONFIGURASI ELEKTRON

ü  Persebaran elektron dalam kulit-kulit atomnya disebut konfigurasi.
ü  Kulit atom yang pertama (yang paling dekat dengan inti) diberi lambang K, kulit ke-2 diberi lambang L dst.
ü  Jumlah maksimum elektron pada setiap kulit memenuhi rumus 2n2 (n = nomor kulit).
Contoh :
Kulit K (n = 1) maksimum 2 x 12 = 2 elektron
Kulit L (n = 2) maksimum 2 x 22 = 8 elektron
Kulit M (n = 3) maksimum 2 x 32 = 18 elektron
Kulit N (n = 4) maksimum 2 x 42 = 32 elektron
Kulit O (n = 5) maksimum 2 x 52 = 50 elektron
Catatan :
Meskipun kulit O, P dan Q dapat menampung lebih dari 32 elektron, namun kenyataannya kulit-kulit tersebut belum pernah terisi penuh.

Langkah-Langkah Penulisan Konfigurasi Elektron :
1.    Kulit-kulit diisi mulai dari kulit K, kemudian L dst.
2.    Khusus untuk golongan utama (golongan A) :
Jumlah kulit = nomor periode
Jumlah elektron valensi = nomor golongan
3.    Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar (elektron valensi) adalah 8.
o  Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam membentuk suatu senyawa.
o  Sifat kimia suatu unsur ditentukan juga oleh elektron valensinya. Oleh karena itu, unsur-unsur yang memiliki elektron valensi sama, akan memiliki sifat kimia yang mirip.
4.    Untuk unsur golongan utama ( golongan A ), konfigurasi elektronnya dapat ditentukan sebagai berikut :
a)    Sebanyak mungkin kulit diisi penuh dengan elektron.
b)    Tentukan jumlah elektron yang tersisa.
Ø Jika jumlah elektron yang tersisa > 32, kulit berikutnya diisi dengan 32 elektron.
Ø Text Box: Penting untuk dipahami!Jika jumlah elektron yang tersisa < 32, kulit berikutnya diisi dengan 18 elektron.
Ø Jika jumlah elektron yang tersisa < 18, kulit berikutnya diisi dengan 8 elektron.
Ø Jika jumlah elektron yang tersisa < 8, semua elektron diisikan pada kulit berikutnya.

Contoh :
Unsur
Nomor Atom
K
L
M
N
O
He
2
2




Li
3
2
1



Ar
18
2
8
8


Ca
20
2
8
8
2

Sr
38
2
8
18
8
2



Catatan :
·         Konfigurasi elektron untuk unsur-unsur golongan B (golongan transisi) sedikit berbeda dari golongan A (golongan utama).
·         Elektron tambahan tidak mengisi kulit terluar, tetapi mengisi kulit ke-2 terluar; sedemikian sehingga kulit ke-2 terluar itu berisi 18 elektron.

Contoh :
Unsur
Nomor Atom
K
L
M
N
Sc
21
2
8
9
2
Ti
22
2
8
10
2
Mn
25
2
8
13
2
Zn
30
2
8
18
2

Konfigurasi Elektron Beberapa Unsur Golongan A ( Utama ) dan Golongan B ( Transisi )

 Periode
Nomor Atom ( Z )
K
L
M
N
O
P
Q
1
1 – 2
1 – 2






2
3 – 10
2
1 – 8





3
11 – 18
2
8
1 – 8




4
19 – 20
2
8
8
1 – 2




21 – 30 ***
2
8
9 – 18
2




31 – 36
2
8
18
3 – 8



5
37 – 38
2
8
18
8
1 – 2



39 – 48 ***
2
8
18
9 – 18
2



49 – 54
2
8
18
18
3 – 8


6
55 – 56
2
8
18
18
8
1 - 2


57 – 80 ***
2
8
18
18 – 32
9 - 18
2


81 – 86
2
8
18
32
18
3 - 8

7
87 - 88
2
8
18
32
18
8
1 - 2

Keterangan :
Tanda ( *** ) = termasuk Golongan B ( Transisi )






Aturan Pengisian Elektron versi Subkulit ( Aturan Aufbau )

1)    Terdapat 4 macam subkulit yaitu subkulit s, p, d dan f.
v Subkulit s            = maksimal berisi 2 elektron
v Subkulit p            = maksimal berisi 6 elektron
v Subkulit d            = maksimal berisi 10 elektron
v Subkulit f             = maksimal berisi 14 elektron
2)    Menurut aturan Aufbau, pengisian elektron pada setiap subkulit didasarkan pada kenaikan tingkat energinya.
3)    Pengisian dimulai dari subkulit yang mempunyai tingkat energi rendah menuju subkulit yang mempunyai tingkat energi tinggi.

v Urutan pengisian elektron pada setiap subkulit, digambarkan sebagai berikut :

econfiguration

MASSA ATOM RELATIF ( Ar )
Ø  Adalah perbandingan massa antar atom yang 1 terhadap atom yang lainnya.
Ø  Pada umumnya, unsur terdiri dari beberapa isotop maka pada penetapan massa atom relatif ( Ar ) digunakan massa rata-rata dari isotop-isotopnya.
Ø  Menurut IUPAC, sebagai pembanding digunakan atom C-12 yaitu  dari massa 1 atom C-12; sehingga dirumuskan :
Ar unsur X  =   ……………………(1)
Ø  Karena :  massa 1 atom C-12 = 1 sma ; maka :
Ar unsur X  =   ……………………(2)

MASSA MOLEKUL RELATIF ( Mr )
·         Adalah perbandingan massa antara suatu molekul dengan suatu standar.
·         Besarnya massa molekul relatif ( Mr ) suatu zat = jumlah massa atom relatif ( Ar ) dari atom-atom penyusun molekul zat tersebut.
·         Khusus untuk senyawa ion digunakan istilah Massa Rumus Relatif ( Mr ) karena senyawa ion tidak terdiri atas molekul.
·         Mr   =  S  Ar
Contoh :
Diketahui : massa atom relatif ( Ar ) H = 1; C = 12; N = 14 dan O = 16.
Berapa massa molekul relatif ( Mr ) dari CO(NH2)2
Jawab :
Mr CO(NH2)2           = (1 x Ar C) + (1 x Ar O) + (2 x Ar N) + (4 x Ar H)
                  = (1 x 12) + (1 x 16) + (2 x 14) + (4 x 1)
                  = 60

Soal latihan :
Hitunglah Mr untuk senyawa :
v Na2CO3. 10 H2O
v MgSO4. 7 H2O

BAB 3
SISTEM PERIODIK UNSUR


A.   PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR
( Pelajari Buku Paket Kimia 1A halaman 58 sampai 87! )

1).  Pengelompokan atas dasar Logam dan Non Logam
v  Dikemukakan oleh Lavoisier
v  Pengelompokan ini masih sangat sederhana, sebab antara unsur-unsur logam sendiri masih terdapat banyak perbedaan.

2).  Hukum Triade Dobereiner
Ø  Dikemukakan oleh Johan Wolfgang Dobereiner (Jerman).
Ø  Unsur-unsur dikelompokkan ke dalam kelompok tiga unsur yang disebut Triade.
Ø  Dasarnya : kemiripan sifat fisika dan kimia dari unsur-unsur tersebut.

Jenis Triade :
  1. Triade Litium (Li), Natrium (Na) dan Kalium (K)
Unsur
Massa Atom
Wujud
Li
6,94
Padat
Na
22,99
Padat
K
39,10
Padat

Massa Atom Na (Ar Na) =  = 23,02
  1. Triade Kalsium ( Ca ), Stronsium ( Sr ) dan Barium ( Ba )
  2. Triade Klor ( Cl ), Brom ( Br ) dan Iod ( I )

3).  Hukum Oktaf Newlands
v  Dikemukakan oleh John Newlands (Inggris).
v  Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya (Ar).
v  Unsur ke-8 memiliki sifat kimia mirip dengan unsur pertama; unsur ke-9 memiliki sifat yang mirip dengan unsur ke-2 dst.
v  Sifat-sifat unsur yang ditemukan berkala atau periodik setelah 8 unsur disebut Hukum Oktaf.
H
Li
Be
B
C
N
O
F
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
K
Ca
Cr
Ti
Mn
Fe
Berdasarkan Daftar Oktaf Newlands di atas; unsur H, F dan Cl mempunyai kemiripan sifat.
 
4).  Sistem Periodik Mendeleev (Sistem Periodik Pendek)
ü  Dua ahli kimia, Lothar Meyer (Jerman) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev (Rusia) berdasarkan pada prinsip dari Newlands, melakukan penggolongan unsur.
ü  Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan Mendeleev lebih mengutamakan kenaikan massa atom.
ü  Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya : jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik.
ü  Unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat serupa ditempatkan pada satu lajur tegak, disebut Golongan.
ü  Sedangkan lajur horizontal, untuk unsur-unsur berdasarkan pada kenaikan massa atom relatifnya dan disebut Periode.

5).  Sistem Periodik Modern (Sistem Periodik Panjang)
·         Dikemukakan oleh Henry G Moseley, yang berpendapat bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.
·         Artinya : sifat dasar suatu unsur ditentukan oleh nomor atomnya bukan oleh massa atom relatifnya (Ar).


B.     PERIODE DAN GOLONGAN DALAM SPU MODERN
1).  Periode
  • Adalah lajur-lajur horizontal pada tabel periodik.
  • SPU Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap periode menyatakan jumlah / banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati periode-periode tersebut.
Nomor Periode = Jumlah Kulit Atom
 
Jadi :


  • Jumlah unsur pada setiap periode :
Periode
Jumlah Unsur
Nomor Atom ( Z )
1
2
1 – 2
2
8
3 – 10
3
8
11 – 18
4
18
19 – 36
5
18
37 – 54
6
32
55 – 86
7
32
87 – 118

Catatan :
a)       Periode 1, 2 dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur
b)       Periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang
c)       Periode 7 disebut periode belum lengkap karena belum sampai ke golongan VIII A.
d)       Untuk mengetahui nomor periode suatu unsur berdasarkan nomor atomnya, Anda hanya perlu mengetahui nomor atom unsur yang memulai setiap periode

  • Unsur-unsur yang memiliki 1 kulit (kulit K saja) terletak pada periode 1 (baris 1), unsur-unsur yang memiliki 2 kulit (kulit K dan L) terletak pada periode ke-2 dst.
Contoh :
9F      =  2 , 7                periode ke-2
12Mg =  2 , 8 , 2                        periode ke-3
31Ga   =  2 , 8 , 18 , 3     periode ke-4
2).  Golongan
ü  Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang disebut golongan
ü  Ada 2 cara penamaan golongan :
a)       Sistem 8 golongan
Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yaitu golongan utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B).
b)      Sistem 18 golongan
Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 18 golongan yaitu golongan 1 sampai 18, dimulai dari kolom paling kiri.
ü  Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi sama ditempatkan pada golongan yang sama.
ü  Untuk unsur-unsur golongan A sesuai dengan letaknya dalam sistem periodik :


Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi
 
 


ü  Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain yaitu :
a.       Golongan IA   = golongan Alkali
b.       Golongan IIA = golongan Alkali Tanah
c.       Golongan IIIA       = golongan Boron
d.       Golongan IVA       = golongan Karbon
e.       Golongan VA = golongan Nitrogen
f.        Golongan VIA = golongan Oksigen
g.       Golongan VIIA      = golongan Halida / Halogen
h.       Golongan VIIIA     = golongan Gas Mulia


C.     SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
Meliputi :
1).  Jari-Jari Atom
Ø  Adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar.
Ø  Besarnya jari-jari atom dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur tersebut.
Ø  Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah kulit elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya.
Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.
Ø  Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap. Akibatnya tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar pula, sehingga menyebabkan semakin kecilnya jari-jari atom.
Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.


2).  Jari-Jari Ion
v  Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata (signifikan) jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
v  Ion bermuatan positif (kation) mempunyai jari-jari yang lebih kecil, sedangkan ion bermuatan negatif (anion) mempunyai jari-jari yang lebih besar jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
3).  Energi Ionisasi ( satuannya = kJ.mol-1 )
ü  Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk melepaskan satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1 (kation).
ü  Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.
EI 1 < EI 2 < EI 3 dst
ü  Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), EI semakin kecil karena jari-jari atom bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Akibatnya elektron terluar semakin mudah untuk dilepaskan.
ü  Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom semakin kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar/kuat. Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan.

 4). Afinitas Elektron ( satuannya = kJ.mol-1 )
o   Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam wujud gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif (anion).

Beberapa hal yang harus diperhatikan :
a)       Penyerapan elektron ada yang disertai pelepasan energi maupun penyerapan energi.
b)       Jika penyerapan elektron disertai pelepasan energi, maka harga afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negatif.
c)       Jika penyerapan elektron disertai penyerapan energi, maka harga afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif.
d)       Unsur yang mempunyai harga afinitas elektron bertanda negatif, mempunyai daya tarik elektron yang lebih besar daripada unsur yang mempunyai harga afinitas elektron bertanda positif. Atau semakin negatif harga afinitas elektron suatu unsur, semakin besar kecenderungan unsur tersebut untuk menarik elektron membentuk ion negatif (anion).

o   Semakin negatif harga afinitas elektron, semakin mudah atom tersebut menerima/menarik elektron dan semakin reaktif pula unsurnya.
o   Afinitas elektron bukanlah kebalikan dari energi ionisasi.
o   Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya semakin kecil.
o   Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin besar.
o   Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif, kecuali golongan IIA dan VIIIA.
o   Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA ( halogen ).

5).  Keelektronegatifan
·         Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu senyawa (dalam ikatannya).
·         Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7 (keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan F).
·         Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan besar, cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion negatif (anion).
·         Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung melepaskan elektron dan akan membentuk ion positif (kation).
·         Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan semakin kecil.
·         Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan semakin besar.

6).  Sifat Logam dan Non Logam
o   Sifat logam dikaitkan dengan keelektropositifan, yaitu kecenderungan atom untuk melepaskan elektron membentuk kation.
o   Sifat logam bergantung pada besarnya energi ionisasi ( EI ).
o   Makin besar harga EI, makin sulit bagi atom untuk melepaskan elektron dan makin berkurang sifat logamnya.
o   Sifat non logam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan atom untuk menarik elektron.
o   Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), sifat logam berkurang sedangkan sifat non logam bertambah.
o   Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), sifat logam bertambah sedangkan sifat non logam berkurang.
o   Unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah dalam sistem periodik unsur, sedangkan unsur non logam terletak pada bagian kanan-atas.
o   Unsur yang paling bersifat non logam adalah unsur-unsur yang terletak pada golongan VIIA, bukan golongan VIIIA.
o   Unsur-unsur yang terletak pada daerah peralihan antara unsur logam dengan non logam disebut unsur Metaloid ( = unsur yang mempunyai sifat logam dan sekaligus non logam ). Misalnya : boron dan silikon.

7).  Kereaktifan
§  Kereaktifan bergantung pada kecenderungan unsur untuk melepas atau menarik elektron.
§  Unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA (logam alkali).
§  Unsur non logam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen).
§  Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), mula-mula kereaktifan menurun, kemudian semakin bertambah hingga golongan VIIA.
§  Golongan VIIIA merupakan unsur yang paling tidak reaktif.
























0 komentar:

Posting Komentar